Sentuhan pribadi kepada kita lewat banyak sapaan tubuh dn sapaan kata-kata sangatlah penting. Di situ ia merasa sebagai pribadi yang sungguh dihargai dan diperhatikan. Selama ini sejauh mana Anda kreatif menyapa buah hati?
MY FAMILY INSPIRATION oh kecilku...
Blog ohkecilku bertujuan untuk berbagi suka dan duka mengasuh anak yang masih kecil-kecil, tentunya berdasarkan pengalaman sendiri yang dialami dan dimaknai. Blog ohkecilku terbit setiap hari dan saya mengundang Anda untuk berkomentar sehingga semua saling menginspirasi, saling meneguhkan dan saling memperkaya. Hayo... siapa yang tidak ingin memberikan yang terbaik bagi buah hati tercinta, tidak ada bukan? Semoga bermanfaat! (Tricahyo)
Jumat, 17 Juni 2011
Kamis, 16 Juni 2011
Kesabaran dan kerendahan hati dalam mendampingi buah hati
Banyak orang ingin sabar, tetapi dalam situasi konkret belum tentu bisa mewujudkan keinginannya. Demikian pula banyak orang ingin rendah hati, namun dalam situasi konkret belum tentu bisa mewujudkan keinginannya. Kadang kita tidak sabar melihat tingkah anak kita yang nakal, sementara kita masih banyak pekerjaan, misalnya disuap tetapi lari-lari dan tidak selesai-selesai. Kadang kita juga tidak rendah hati dengan anak. Coba ingat baik-baik, pernahkan Anda bertengkar dengan seorang anak kecil, Tidak semestinya, bukan? Kadang kita terpancing oleh kemarahan anak kita sehingga saling memarahi. Di sini diperlukan kerendahan hati kita sebagai orang tua untuk mau mengalah dan mencarikan solusi atas kemarahan anak kita. Selama ini sudah berusaha untuk sabar dan rendah hati atau belum?
Rabu, 15 Juni 2011
Situasi susah ketika anak sedang sakit
Di tengah kebahagiaan kita mempunyai anak, tentu saja juga banyak situasi susah yang kita alami. Situasi yang paling susah kalau anak kita sedang mengalami sakit. Apalagi kalau sakitnya membuat anak nangis terus sepanjang hari, misalnya sakit gigi. Atau sakit yang membuat anak kita tidak tidur sepanjang malam, misalnya batuk berat. Apalagi anak kita belum bisa ngomong, kita tanya yang sakit bagian mana, biasanya tambah nangis, bukan?
Situasi seperti itu kadang membuat kita merasa sebagai orang yang paling menderita atau merasa sebagai orang yang paling lelah di dunia. Di luar sana bukankah ada banyak orang yang lebih menderita dari sekadar susah karena anak sakit atau kebingungan karena sakitnya. Dari semua yang kita kerjakan untuk anak kita yang sakit itu sebenarnya semuanya demi anak kita. Kesusahan itu akan menjadi ringan kalau kita mendampingi anak kita yang sakit dengan penuh totalitas, bukan dengan mengeluh. Satu hal yang perlu kita ingat bahwa kesusahan kita itu berbanding lurus dengan kebahagiaan, Banyak kebahagiaan yang kita genggam berasal dari jerih payah dan kesusahan. Atau kita merasakan luapan kebahagiaan karena kita pernah susah, sehingga bisa membandingakn apa itu kesusahan, apa itu kebahagiaan. Sudah penuh totalitas mendampingi anak kita ketika sakit?
Situasi seperti itu kadang membuat kita merasa sebagai orang yang paling menderita atau merasa sebagai orang yang paling lelah di dunia. Di luar sana bukankah ada banyak orang yang lebih menderita dari sekadar susah karena anak sakit atau kebingungan karena sakitnya. Dari semua yang kita kerjakan untuk anak kita yang sakit itu sebenarnya semuanya demi anak kita. Kesusahan itu akan menjadi ringan kalau kita mendampingi anak kita yang sakit dengan penuh totalitas, bukan dengan mengeluh. Satu hal yang perlu kita ingat bahwa kesusahan kita itu berbanding lurus dengan kebahagiaan, Banyak kebahagiaan yang kita genggam berasal dari jerih payah dan kesusahan. Atau kita merasakan luapan kebahagiaan karena kita pernah susah, sehingga bisa membandingakn apa itu kesusahan, apa itu kebahagiaan. Sudah penuh totalitas mendampingi anak kita ketika sakit?
Selasa, 14 Juni 2011
Hati dan pikiran terlibat total ketika bersama dengan anak
Selalu melibatkan hati dan pikiran secara total ketika bersama dengan anak kita, bukanlah pekerjaan yang mudah. Apalagi kita yang punya anak yang belum bisa bicara. Kita mungkin berpikir, "ah nanti saja aku terlibat total, berusaha menyelami anakku, toh ia belum tahu apa-apa." Atau sebagian dari kita melibatkan pikiran dan hati kita secara setengah-setengah karena berbagai alasan yang kita logiskan. Mungkin ada yang beralasan karena banyak persoalan yang belum sempat diurusi, atau harus diurusi segera sehingga pikiran dan hati berputar-putar. Mungkin ada yang beralasan toh sudah ada Baby Sitter yang sudah banyak menemani dan mengajari. Atau karena alasan tidak mempunyai Baby Sitter, sudah kecapekan sepanjang pagi, siang, sore, dan malam bersama si kecil terus sehingga targetnya hanya minimalis yaitu, "Pokok tidak nangis." Perlu kita ketahui bahwa pengaruh hati dan pikiran yang mengembara dan berputar ke mana-mana saat bersama si kecil berdampak cukup besar untuk keadaan psikologis anak. Anak kan juga seperti kita, coba siapa sih yang tidak ingin diajak komunikasi? Anak pun suka diajak komunikasi, bukan? Ngomong-ngomong ketika bersama si kecil, dirimu sudah melibatkan hati dan pikiran secara totol belum?
Langganan:
Komentar (Atom)